A1: Step-step buat Move On

Dating INSIGHT

After A Break Up 1

Step-Step buat Move On

Saksikan dating INSIGHT live di Studio Maestro Bandung Klik link ini

Putus cinta. Siapa sih yang mau? Rasanya ga enak banget. Namun siapa sangka, tiba-tiba saja dia datang tanpa diundang. Putus cinta bisa menghampiri siapa saja. Ga ada pengecualian. Dampak putus cinta berbeda-beda pada orang yang satu dengan yang lain, sangat tergantung dari respon pribadi terhadap kejadian menyakitkan ini.

Ini sebuah puisi dari saya:

Masa Dating itu adalah masa yang sangat penting. Jangan sampai sinting.

Harus tahan banting. Walau keadaannya genting.

Sedikit puisi berakhiran –ing, agar kamu jangan pusing. Tujuh keliling!

Masa pacaran biasanya dipakai untuk mengenal sang pujaan hati. Kalau menemukan dia orang yang tepat, berserulah,“Puji Tuhan!” dan ajaklah dia menikah. Namun kenyataannya, seseorang tidak selalu dapat langsung bertemu The ONE-nya.

Saya sendiri mengalami. Pacaran selama 5 tahun dengan pacar pertama, akhirnya harus berakhir, putus cinta! Liana juga, 4 tahun pacaran, terus ‘loe gue end.’

Berani memulai hubungan cinta, berani pula menerima pahitnya cinta. Diputusin.

Sakitnya tuh di sini (sambil nunjuk dada). Diputusin, siapa yang ngak sakit hati?

Semua perasaan negative bermunculan. Sedih, marah, tertolak, minder, dan kawan-kawannya, mendera batin. But… life kan must goes on, so move on lah.

Bicara move on, gampang. Pelaksanaannya, sulit bukan main!

Bagaimana reaksi kita dalam menghadapi hal ini?

Banyak pemuda pemudi yang menyikapinya dengan tidak tepat, sehingga menjadi kesaksian yang buruk. Misalnya: begitu putus, cepat-cepat cari pacar pengganti. Ini jelas kurang baik, cuma jadi pelarian. Toh akhirnya, hubungan yang baru tersebut tidak dapat berlangsung lancar. Putus lagi… malah menambah banyak rentetan sejarah putus cinta.

Ada lagi yang begitu putus, langsung depresi. Mati tak mau, hiduppun malas. Tidak dapat hidup tanpa sang kekasih. Memang cinta kuat seperti maut!

Ingat, putus pacar hanyalah salah satu peristiwa sedih yang dialami, hidup masih panjang.

Akui saja, memang ini perkara yang berat, tapi bersama Tuhan, pasti bisa melaluinya.

Prinsip saya: Putus pacar, jangan gila, tapi lagi! (Pasti ada seseorang yang Tuhan akan sediakan bagiku, hanya saja belum kutemui saat ini. Ku yakin suatu hari pasti bertemu!)

So…move on, teman!

Saya dan Liana, sudah pernah melewati lembah putus cinta nan kelam. Kami sudah berhasil sampai di puncak gunung. Dalam Dating INSIGHT After A Break Up, inilah jejak langkah yang kami lewati.

Ikuti step-stepnya, pastinya kamupun akan berhasil melewati lembah putus cinta dengan sorak sorai.

  1. Membawa setiap perkara hidup, pergumulan kita ke hadapan Tuhan.

Mazmur 62: 9 “Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.”

Datanglah pada-Nya. Nyatakan isi hatimu. Bagaikan surat yang terbuka di hadapan Tuhan. Biarlah Tuhan melihat sedalam-dalamnya hatimu. Se-sedih-sedihnya… se-sakit-sakitnya… se- pedih-pedihnya…

Firman Tuhan menyatakan: Percayalah kepada-Nya setiap waktu!

Setiap waktu, kala senang ataupun susah. Curahkanlah isi hati kita kepada Tuhan. Mengapa kepada Tuhan? Karena Dialah tempat perlindungan kita. Begitu indah firman Tuhan ini. Bersama-Nya, kita aman. Isi hati kita tidak akan dihina, tidak kan diabaikan, tidak dijadikan bulan-bulanan dan bahan tertawaan, tidak digosipkan. Aman! Bahkan Tuhan menjadi pembela dan penghibur kita.

Sewaktu mengalami putus cinta, bagi Liana, seakan dunia runtuh. Sedih luar biasa. Empat tahun, selalu bersama. Siapa kira bakal kandas di tengah jalan. Saya baru kuliah tingkat satu. Emosi masih labil. Bingung, ndak tau mau bicara ke siapa. Tidak tahu mengapa saya merasa begitu hancur. Cerita ke sahabat, mereka juga tidak bisa apa-apa. Cerita ke orang tua, mereka hanya bilang, “Ya sudahlah” Saya merasa tak seorangpun dapat mengerti perasaan saya. Tidak ada seorangpun yang bisa menghibur dan mengobati luka hati saya. Kepada siapa, saya harus berlari? Kepada siapa, saya harus mengadu?

Seperti lagu I wanna run to you… untuk mendapatkan dekapan kasih dan pengertian. Penerimaan dan perlindungan. Saya temukan hanya pada Tuhan. Firman-Nya, saya imani. Seluruh isi hati, saya curahkan di hadapan-Nya. Saya dapat menangis sebebas-bebasnya dan Tuhan tidak pernah menghina tangisan saya.

Mazmur 34:19 “TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.”

Itulah Firman-Nya. Ya dan Amin. Selamanya tetap berlaku. Dia dekat dengan orang yang patah hati, dan menyelamatkan orang yang remuk jiwanya. Ia telah menyatakan diri-Nya pada saya. Diapun akan melakukannya padamu juga.

Memang sering juga, pikiran pesimis muncul. Merasa diri kurang menarik, rendah diri, malu, kayaknya ada yang kurang pada diriku, makanya aku diputusin. Juga kekuatiran,”Apa ada orang yang lebih baik dari dia?” “Apakah ada orang yang akan tertarik pada saya?”

Imani Firman ini:

Mazmur 34:5 “Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.”

Saat kita merasa takut, kuatir, gentar; ingat ada Tuhan! Percayalah Tuhan tahu yang terbaik bagimu.

Pakailah waktu untuk berdoa, curhat di hadapan-Nya, merenungkan Firman Tuhan. Melalui Firman-Nya, Dia memberi peneguhan, penghiburan-penghiburan, menguatkan. Tuhan adalah cinta. Dialah sumber cinta sejati.

Masa putus cinta, adalah masa yang sulit. Pakailah ini sebagai kesempatan untuk Tuhan berkarya dalam hidupmu. Saksikan kedashyatan-Nya menolongmu. Undanglah Tuhan, maka seperti janji-Nya, “Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang.” (Amsal 23: 18)

Saya mengalami penyertaan-Nya. Sudah 14 tahun hingga sekarang, saya menikah dengan orang yang tepat. Sampai hari ini, detik ini, saya selalu bersyukur atas pernikahan kami… Inilah bukti janji Tuhan.

2.  Menganalisa kembali masa-masa pacaran secara objektif.

Kenapa perlu menganalisa? Kan pacaran sudah over, dan ga kepingin mikirin lagi? Menganalisa artinya: Mencoba mereview apa sih yang sesungguhnya terjadi selama masa pacaran kemarin? Pasti segala sesuatu terjadi ada alasannya. Putus, juga ada penyebabnya. Tidak mau kan terjebak dalam situasi yang sama berulang-ulang. Waktu terus berjalan, dan tidak akan kembali. Usahakan pergunakan setiap waktu yang ada, baik-baik. Umpama, jika berpacaran usia 25 tahun, lalu setelah 5 tahun pacaran, eh putus…Berarti usia sudah kepala tiga. Mau pacaran lagi berapa lama? Kesempatan untuk mencari, makin tipis. Usahakan, jika mengalami kegagalan, cukup sekali saja!

Ndak mau kan, gagal terus menerus. Bisa galau seumur hidup. Curriculum Vitae soal pacaran, jadi panjang dan buruk sekali. Maka evaluasi, apa sih yang bikin hubungan ndak langgeng?

Sebenarnya, pacaran yang tidak sehat, ada tanda-tandanya. Jikalau sudah ada tanda, lalu diabaikan dan tetap nekad menikah, hasilnya dapat ditebak. Air mata berderaian. Coba cek, apakah tanda-tanda ini ada dalam pacaran kamu?

Tanda-tanda hubungan yang tidak sehat:

  • Terjadi pertengkaran yang sering dan hebat.

Apa masalah yang diributkan? Primer atau masalah kecil? Masalah primer berhubungan dengan prinsip hidup, tujuan, dan nilai-nilai dalam hidup yang tidak bisa dikompromikan. Katakanlah, sang pria mempunyai panggilan dan ingin menyerahkan diri untuk melayani Tuhan sebagai hamba Tuhan full timer; pacarnya tidak setuju. Si wanita, tidak mau menjadi isteri hamba Tuhan. Setiap kali membicarakan hal ini, mereka ribut besar. Ini primer. Lebih baik, hubungan tidak dilanjutkan.

 

Adapula kasus dimana salah satu pasangan tidak setia, semenjak pacaran, sudah menunjukkan tindak-tanduknya. Ditambah sering bohong untuk menutupi ketidaksetiaannya. Pacarnya yang curiga, selalu bertanya menyelidik dan diakhiri dengan pertengkaran hebat.

Atau, masalah kecil yang selalu dibesar-besarkan oleh pasangan, sampai bikin berantem? Gaya makan yang berisik, style berpakaian yang semerawut, tertawanya yang bikin malu, dll.

 

  • Sering putus nyambung

Ini adalah salah satu tanda ketidak matangan dalam suatu hubungan. Baca deh Dating INSIGHT Season 1: Ready or Not for Dating. Pacaran dini, emosi masih labil. Alih-alih mencari solusi, tapi malah lari dari masalah: ”Sudah kita putus saja!”

 

Eh…habis bilang,“Putus!” ga sanggup hidup dan tak mau menanggung akibatnya, setelah beberapa saat malah ngajakin balik lagi. Semudah itu. Putus, nyambung. Digunting, ditempel. Tidak pernah pikir panjang. Inti masalah, pemicu pertengkaran yang sebenarnya tidak pernah dibereskan dengan tuntas. Tali yang sudah digunting, jika ingin disambung lagi, harus ada usaha maksimal supaya kuat. Kalau cuma di lem saja, pasti gampang putus lagi.

 

Setiap masalah, akan tetap jadi persoalan sampai kapanpun, jika tidak pernah ada usaha menyelesaikannya. Bahkan, masalah itu akan terus terakumulasi, makin kompleks, seperti benang kusut. Setiap pertengkaran menimbulkan sakit hati. Menggores kepahitan-kepahitan dalam batin. Berpotensi merusak relasi. Jangan gampang-gampang menyingkirkan perbedaan-perbedaan, tidak mempersoalkan persoalan, dengan harapan, mungkin setelah menikah bisa berubah! Tidak bisa! Kalau tidak dibereskan, malah makin menjadi-jadi. Masalah bukan untuk dihindarkan, tapi dihadapi. Selesaikan dengan tepat, agar hubungan tetap dipertahankan, dan tidak menimbulkan frustasi dan konflik di masa yang mendatang. Bertindaklah dewasa, dan benar-benar menguji, apakah hubungan ini bisa diteruskan?

 

  • Sudah tidak ada perasaan atau minat kepada pasangan

Wah ini repot! Beberapa waktu yang lalu kami menerima pesan singkat dari seorang gadis, dia sudah bertunangan. Namun, entah mengapa mendekati hari pernikahan dia merasa tidak ada minat lagi terhadap pasangannya.

Menjelang hari pernikahan, justru yang terjadi pada kami adalah sebaliknya. Perasaan antusias, keinginan makin dekat dengan pasangan, tambah kuat. Keyakinan bahwa dialah The One, the right person for me, makin tegas.

Kalau sampai kehilangan minat atau ketertarikan kepada pasangan, ini jelas tanda pacaran tidak sehat.

 

  • Jatuh ke dalam dosa seksual

Ketertarikan fisik yang sudah melewati batas, sangat berbahaya bagi pertumbuhan diri dan pasangan. Akhirnya masa pacaran cuma kepikiran seks melulu. Kalau tidak hati-hati tahu-tahu dapat gelar Married By Accident. So, apa batasan-batasannya? Silahkan baca dalam Dating INSIGHT seri Respecting Your Date. Ini penting menjadi pertimbangan untuk memutuskan hubungan.

 

  • Intense Dating.

Pacaran terus dari pagi, siang , sore, malam. Pagi-pagi udah datang, numpang mandi; siang, numpang makan; malam, kadang ikut nginep juga. Seperti perangko, nempel terus ama pasangan, tidak terpisahkan. Gawatnya, kalau ditanya kapan mau menikah? Dia jawab,”May…maybe…” ndak jelas, ini pacaran atau numpang hidup! Tapi…Jelas ini tidak sehat!

 

  • Hubungan dengan orang tua semakin buruk

“Aneh, anakku jadi susah dibilangin semenjak pacaran dengan itu orang,” ungkap seorang ibu pada kami. Waspadai, hubunganmu dengan orang tua yang memburuk itu adalah tanda pacaran tidak sehat. Nantikan Dating INSIGHT Need your Parents Input, kami akan mengupas hal ini lebih dalam.

 

Datanglah pada Tuhan; Analisa pacaranmu, kenali tanda pacaran tidak sehat; lalu apa lagi langkah untuk move on berikutnya? Next step 3 dalam Dating INSIGHT: After a Break up 2

 

Tuhan Yesus memberkati.

Salam Dating INSIGHT,

 

Chang Khui Fa & Liana

 

 

Leave a comment

Leave a comment