Tag Archive | cinta

Ruginya Pacaran di masa SMA

Ready or Not for Dating 1:

Ruginya Pacaran di Masa SMA

Monday, May 5, 2014

Nonton via YouTube just klik di sini

 

Kapan sih waktu yang tepat untuk dating?

Raja Salomo mengungkapkan dalamPengkhotbah 3:1

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.”

 

Untuk segala sesuatu ada waktunya, termasuk pacaran. Kalau nge-jomblo jangan lama-lama, bisa-bisa ketinggalan kereta. Begitu pula dilarang memasuki masa dating di usia terlalu muda. Ada banyak kerugian dan masalah yang ditimbulkan.

no kids date

Jadi…kapan waktu terbaik? Continue reading

Perfect in God’s Design

Dating Insight A4

Perfect in God’s Design

28 April 2014

Dating INSIGHT Am I The Perfect Candidate bersama Ev. Chang Khui Fa dan isterinya Liana, dapat disaksikan klik di sini Youtube.

Kali ini,  kami hadirkan seorang pakar di bidang Counseling Keluarga, Bp. Ichwan Chahyadi. Beliau alumni Denver Seminary, USA dengan gelar Master of Counseling. Pak Ichwan juga adalah founder dan owner VISI Book Store. BTW, langsung saja kunjungi VISI atau VISI online sebagai resource pertumbuhan kerohanian dan kehidupan Anda.

Firman Tuhan yang menjadi perenungan kita hari ini terambil dari Mazmur 139: 13-16

Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.

Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.

Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;

mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.

 

Manusia adalah ciptaan yang sempurna di mata Allah. Bayangkan! Tuhan sendiri yang membentuk buah pinggangnya, menenunnya dalam kandungan. Dalam pandangan Tuhan, manusia sungguh sempurna!

Tetapi, sayang sekali! Manusia telah jatuh ke dalam dosa.Dosa mendistorsi design sempurna yang telah Allah ciptakan.

Puji Tuhan! 2000 tahun yang lalu, Yesus telah lahir. Dia telah mati dan bangkit! Dia memungkinkan kita disempurnakan kembali.

 

Menurut pandangan Pak Ichwan, sempurna” dalam design Tuhan itu apa maksudnya?

Setiap orang diciptakan dashyat dan ajaib. Kesempurnaan itu bukan berarti tanpa cacat atau kelemahan, tetapi yang dimaksud adalah bagaimana seseorang dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan design yang sudah Allah tetapkan.

Ambil contoh: piring dan gelas. Masing-masing sempurna jika digunakan sesuai dengan fungsi designnya. Gelas berfungsi baik jika digunakan untuk minum, sedangkan piring sebagai wadah makanan. Seandainya digunakan terbalik, menjadi tidak sempurna. Jadi kesempurnaan lebih dilihat dari fungsi dan peran sesuai design kita masing-masing.

Kesempurnaan itu relatif karena setiap orang unik. Tiap-tiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Ada yang ekstrovert ada juga yang introvert. Ada yang thinking saat mengambil keputusan, ada juga yang feeling.

Seorang ekstrovert mendapat energi sebagai sumber kekuatannya dari luar yaitu dari orang-orang di sekitarnya; sebaliknya introvert, energinya dari dalam diri sendiri.

introvert-vs-extrovert

Bagaimana mendekteksi pribadi, apakah saya ekstrovert ataukah introvert?

Continue reading

Pribadi yang trustworthy, Am I Trustworthy?

 Am I The Perfect Candidate?

Pribadi yang Trustworthy

 

21 April 2014 Nonton Dating INSIGHT di YouTube yuk  🙂

Apa makna Perfect Candidate? Kata “Perfect” dalam pengertian ini harus dikaitkan dengan kecakapan membina dan mengelola relasi jangka panjang dengan orang lain khususnya tentu dengan pasangan kita. Dalam relasi jangka panjang, tak terhindarkan konflik, masalah yang datang bertubi-tubi, ketidakcocokan di sana-sini. Seorang yang sempurna, telah belajar dari Kristus untuk dapat menerima satu dengan yang lain, sehingga dapat mempertahankan relasi. “Saya mungkin belum sempurna sekarang, tapi saya already in the right way!” Saat Allah yang sempurna hadir dalam hidup kita, Anda berada dalam sebuah perjalanan kekal menuju kesempurnaan.

Dalam sebuah berita yang dimuat Republika 22 Januari 2014,  “Ketidaksetiaan,” inilah kata kunci yang kerap menjadi pemicu utama retaknya rumah tangga. Berikut pengalaman Prof. Dr. Dadang Hawari yang menangani konsultasi perkawinan, menunjukkan bahwa kasus-kasus perceraian umumnya diakibatkan ketidaksetiaan pasangan.

”Sebagian besar didominasi oleh ketidaksetiaan para suami. Istri juga ada tapi lebih sedikit,” ujarnya kepada Republika. Meski beliau mengaku belum memiliki data lengkap, namun dari pengalamannya membuka praktik konsultasi keluarga, faktanya 90 persen kasus retaknya perkawinan disebabkan perselingkuhan suami dan 10 persen oleh isteri.

Mengutip data dari Departemen Agama, Dadang menyebutkan, setiap tahun hampir 50 ribu pasangan suami-istri mengajukan perceraian. Dari jumlah itu, 20 ribu di antaranya berhasil diselamatkan oleh BP4. Sisanya, berakhir dengan perceraian. Sungguh tragis!

Kutipan dari Koran Tempo 24 Januari 2013: TEMPO.CO, Sleman – Salah satu dampak negatif dari sertifikasi guru adalah perselingkuhan. Sebab, dengan dana sertifikasi yang lumayan besar guru sangat rentan terhadap perselingkuhan. “Dana sertifikasi guru lumayan tinggi, dari uang gaji yang diterima setiap bulan sebenarnya sudah mencukupi. Ditambah lagi dengan dana yang besar, guru sangat rentan perselingkuhan,” kata Rani Pribadi, Direktur Aksara, lembaga pembela hak-hak perempuan Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis, 24 Januari 2013. Pernyataan itu bukan tanpa alasan dan landasan. Dari pengakuan teman-temannya yang suaminya berprofesi guru, perselingkuhan karena ada uang berlebih terjadi di semua wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Perselingkuhan yang sangat rentan merusak harmoni keluarga disebutkan adalah perselingkuhan yang diimbangi dengan cinta atau yang berkelanjutan. Sehingga sangat mengganggu kehidupan keluarga yang berdampak pada isteri/suami, bahkan anak-anak. Data di atas kebetulan yang diriset adalah profesi guru.

Faktanya, tidak hanya guru yang berselingkuh, tetapi semua orang rentan jatuh ke dalam perselingkuhan. Tentu Anda tidak ingin menjadi orang yang tidak setia, bukan?

Nah, Perfection seperti apa yang harus diasah dan dikembangkan? Karakter apakah yang seharusnya kita bentuk dengan pertolongan Tuhan?    Jawabannya: Pribadi yang Trustworthy (dapat dipercaya).

Dalam buku pertama saya, “GARAM & TERANG bagi Keluarga,” di bab 6 huruf ”T“ singkatannya dari “Trust Between Husband and Wife” – meneropong Trust secara mendetail dan aplikatif dalam konteks hubungan suami isteri. Buku ini tersedia di Toko Buku Visi atau  juga bisa melalui klik aja untuk pemesanan via  Visi On Line.

Apa sih hubungan Trust dengan Dating? Manusia memiliki kecenderungan tidak bisa dipercaya, hari ini bilang: “Iya.” Besok bilang: “Nggak!” Lusa? “Mungkin Iya, mungkin Nggak.” Ingat sebuah iklan Televisi, ada seorang pria ditanya: Kapan menikah? Jawabnya, “Mei!” Maybe yes, Maybe no!” sambil senyam-senyum.

Pernah tidak punya pengalaman begini: Anda mengundang teman untuk datang ke pertemuan, “Datang ya nanti ke acara ini…” Dijawab teman,”Saya usahakan ya…” Anda yang ingin memastikan mungkin melanjutkan,”Bisa datang ga?” Direspon,”Nanti deh lihat dulu…” So, apa sih artinya? Jelas maksudnya: “Saya ga bisa atau ga mau datang.” Tetapi kenapa tidak secara lugas dan tegas menyatakan ga bisa hadir?

Baru-baru ini, kami mendapatkan undangan untuk menghadiri pernikahan. Langsung saya cek skedul di HP, ternyata kami tidak bisa. Lantas, to the point, but gently dengan sopan saya katakan: “Kami tidak bisa datang, karena saya ada pelayanan di Jakarta, jamnya pas sama.

”Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat. Matius 5:37

Tuhan ingin menegakkan diri kita sebagai pribadi yang trustworthy.  Pribadi yang demikianlah yang memiliki kecakapan untuk mempertahankan relasi pernikahan yang indah seumur hidup. Karakter  “dapat dipercaya” harus dibentuk sejak kecil dan terus diasah sepanjang kehidupan.

Seperti apakah pribadi yang dapat dipercaya?

DatingINSIGHT trustworthy

Continue reading

Proses Menuju Kesempurnaan

Am I The Perfect Candidate 2?

Proses Menuju Kesempurnaan.

 

Nonton Am I The Perfect Candidate 2? di Youtube Klik DISINI 

 

 

Perfect Candidate Self view A2

14 APRIL 2014

 

Minggu lalu kita sudah membahas What & How The Perfect Candidate. (Silahkan baca lengkapnya dalam Am I The Perfect Candidate 1)

Apa saja perfection itu?

Ada 4 dimensi yang harus Anda raih: Kesempurnaan dalam karakter, kekudusan dalam pola pikir, kematangan pribadi, dan cinta kasih yang bertahan seumur hidup.

Lantas bagaimana memulainya?

Kesempurnaan dimulai dari kesadaran bahwa: “Saya sungguh tidak sempurna! Saya membutuhkan Tuhan untuk menyempurnakan saya.”  So, langkah pertamanya adalah pertobatan. Bertobat berarti mengaku,”Saya berdosa dan tidak berdaya,” lalu datang kepada Yesus menyerahkan diri secara total kepada-Nya.

Inilah awal proses menuju kesempurnaan, seperti firman Tuhan dalam Yesaya 57: 15 berkata: Allah yang berada di tempat yang maha tinggi dan maha kudus juga mau berada di dalam diri orang yang remuk dan rendah hati. Allah yang sempurna mau menyempurnakan manusia yang tidak sempurna.

 

Nah, yang menjadi pertanyaan: Setelah seseorang bertobat menerima Kristus, mengapa ada orang yang bertahun-tahun tidak ada perubahan, bebal ya tetap bebal? Tapi ada juga orang-orang yang sepertinya dikebut Tuhan menuju kesempurnaan – baru berapa tahun sudah jadi berkat bagi banyak orang…

Background keluarga dimana seseorang dibesarkan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perbedaan itu. Sebagai illustrasi, saya mengambil contoh ada dua orang anak, katakanlah si A dan si B.

Si A dilahirkan dalam sebuah keluarga yang miskin perhatian. Ayahnya jarang di rumah dan hampir tidak pernah menyapanya. Eh…ibunya sibuk pula dengan berbagai aktifitas dan teman-temannya. Si A bertambah besar karena diberikan makanan jasmani, tetapi tidak ada makanan bagi jiwanya. Hatinya kosong, kesepian dan miskin kasih sayang…

Sebaliknya Si B, berasal dari keluarga yang hangat, ayah dan ibu suka ngobrol. Sang ayah bersahabat dengan semua anak-anaknya. Si B mendapatkan segala yang diperlukannya sesuai perkembangan umurnya, baik jasmani maupun rohani. Dia diperhatikan, dikasihi, ditegur, diarahkan dan mendapatkan penerimaan.

Katakanlah kedua-duanya di masa remaja bertobat menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dengan hati yang remuk dan rendah hati. Nah, apakah hasilnya sama dalam proses menuju kesempurnaan? Kemungkinan sangat berbeda. Bagai langit dan bumi.

Misalnya, waktu firman Tuhan berkata: “Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri,” ini diterima dengan respon yang sangat berlainan oleh dua orang tadi.

Berbeda apanya?

Continue reading

Dating INSIGHT G4: Tidak Baik Manusia Seorang Diri saja

Dating INSIGHT G4: Tidak Baik Manusia Seorang Diri Saja (Kejadian 2: 18)

Hari Senin, 31 Maret 2014 LIVE on air @92.5 FM Maestro, Bandung.

KLIK DI SINI Untuk menyimak pembahasannya & SUBSCRIBE di YouTube

Fall in Love Dating INSIGHT

Kejadian 2:18 Tuhan Allah berfirman, “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”

Apa maksudnya “Tidak baik manusia itu seorang diri saja? Apakah berarti lebih baik manusia sewajarnya menikah?”

Ada dua istilah untuk lebih memahami ayat di atas:

  1. Divine Ideal
  2. Original Idea

Divine Ideal adalah sesuatu yang Tuhan lihat terbaik, nan ideal, yang seyogyanya terjadi pada diri manusia.

Original idea merupakan ide awal, ide ori, ide pertama sebelum manusia jatuh dalam dosa.

Kala Tuhan memberikan tugas bagi Adam untuk memberi nama semua binatang, maka datanglah binatang-binatang itu padanya. Saat memberi nama, Adam melihat semuanya sepasang-sepasang. Ada harimau jantan sedang bercengkrama dengan harimau betina, di atas pohon ada sepasang burung bernyanyi cicitbirds in love cuit cuit dengan mesranya; lalu sambil memberi nama binatang-binatang tersebut, diapun mengamati sekitar – mencari-cari,”Dimanakah yang seperti aku…kok ndak ada ya? ” Adam sadar… tidak ada yang seperti dia.

 

Tuhan Allah sejak semula pun melihat TIDAK BAIK Adam sendirian. Untuk melaksanakan perintah-Nya dan mewujudkan kehendak-Nya, akan lebih baik jika Adam memiliki penolong yang sepadan. Inilah ide original Allah. Itulah idealnya dari kaca mata Tuhan. Ketika Adam menyadari bahwa dirinya membutuhkan penolong yang sepadan, maka Dia segera menganugerahkan Hawa baginya! (Lihat Kejadian 2: 18 – 25)

Dalam 1 Tessalonika 4:1-5 firman Tuhan berkata,“Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah.

Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.

Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan, supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan, bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah.

Sesuatu yang ideal, hal yang baik sekali, bahkan disarankan Rasul Paulus. Seorang pria mengambil seorang wanita untuk menjadi istrinya, dengan tujuan: Hidup dalam pengudusan dan penghormatan seumur hidup mereka.

Tentu Anda bertanya-tanya, jika demikian: Mengapa ada orang yang tidak menemukan pasangan sehingga tidak menikah?

Continue reading

Dating INSIGHT G-3: Pasangan Seiman Sepadan

Dating INSIGHT

God’s Will in Dating 3 (Kehendak Tuhan bagi yang sedang berpacaran):

Mencari Pasangan Seiman dan Sepadan

24 Maret 2014

Mau menyaksikan langsung siaran LIVE nya? Silahkan klik di sini

Pada God’s Will in Dating yang pertama telah dibahas bahwa kita harus memprioritaskan “Seek Ye First the kingdom of God and His righteousness…” maka semuanya akan ditambahkan kepadamu, ini adalah titik start dimana perjalanan mencari pasangan hidup dimulai.

Bahasan lengkapnya silahkan baca disini

Titik awal selalu bergerak menuju titik akhir yang menjadi sasaran. Dalam perlombaan lari marathon, balap mobil ataupun balap karung  sesudah start pasti ada finish.

Demikian pula perjalanan kehidupan manusia, memasuki usia pemuda, ada di fase intimacy. Fase dimana muncul dorongan natural untuk mencari pasangan hidup. Apa yang menjadi sasarannya? Dimana titik akhirnya? Pencarian pasangan hidup dan masa-masa pacaran adalah perjalanan menuju serupa Kristus. To be Chrislikeness jelas sebuah proses, tidak bisa sim sala bim langsung berubah. To be Chrislikeness adalah goal hidup kita di dunia sekaligus menjadi tujuan pacaran Kristen.

Lebih dalamnya silahkan baca di sini 

Dari titik start menuju finish, Anda harus menjawab, “ Bersama siapa, saya menjalani kehidupan ini?” Bagaimana tujuan pacaran menjadi serupa Kristus bisa terjadi dalam hidupku?”

Mencari kehendak Allah dan kebenaran-Nya serta bertumbuh semakin seperti Kristus harus dikerjakan seumur hidup. Mengapa? Karena dunia telah jatuh dalam dosa! Dosa yang jahat menjauhkan kita dari Allah, jika tidak peka membuat kita makin tersesat dalam jalan-jalan yang gelap. Karenanya, kita membutuhkan teman seperjalanan,“bestfriend“, yaitu pasangan yang seiman dan sepadan untuk bergandengan tangan menuju kemuliaan Allah.

Berani jalan sendiri? Kalau saya mah tidak berani, karenanya saya mencari seorang untuk menemani saya menempuh perjalanan hidup ini. Berani cari yang tidak seiman? Lagi-lagi saya tidak berani…tahu dari mana dia tidak akan mengajak saya nyasar ke jalan yang lain?

tidak baik manusia seorang diri saja

Continue reading

Dating INSIGHT G2: Serupa Kristus (Tujuan Pacaran Kristen)

God’s Will in Dating (G-2)

Dating INSIGHT G-2: Serupa Kristus

Dating INSIGHT: Insightful Christian Dating Principles

17 Maret 2014

Untuk melihat & SUBSCRIBE di Youtube pembahasan tema ini, silahkan klik di sini

“Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu”.

Mencari Allah adalah the beginning, sebuah awal dalam pencarian segala sesuatu di dunia ini, termasuk juga dalam mencari pasangan hidup.  Kami (KF Chang dan Liana) percaya, jika Kristus diundang dalam masa pencarian pasangan hidup, Ia pasti akan memberikan yang terbaik bagi Anda.

Setelah Tuhan Yesus memberikan yang terbaik maka Dia pula yang akan memimpin arah, tujuan, sasaran dalam hubungan Anda. Sasaran akhir (the ending) yang Ia kehendaki bagi setiap anak-anak-Nya di masa dating (pacaran) adalah supaya Anda diubah semakin menyerupai Kristus! (Transform into Christlikeness)

Roma 8:29 “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula,mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran anak-Nya, supaya Ia, anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.”

II Korintus 3: 18b “…dan karena kemuliaan itu datangnya daripada Tuhan yang adalah roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

Apa maksud serupa dengan Kristus? Mari kita menelusuri pemahaman ini…

Manusia dicipta menurut gambar dan rupa Allah, so dalam diri manusia ada kualitas-kualitas yang mirip Allah. Misalnya:

  1.       Allah kekal, maka manusia memiliki pula kekekalan dalam hidupnya.
  2.       Allah berhikmat, penuh kebijaksanaan, maka manusia memiliki kecerdikan dan intelektualitas.
  3.       Allah dalam kekekalan adalah tiga pribadi yang saling berelasi dan berkomunikasi (di dalam Alkitab tertulis “Marilah Kita menciptakan manusia seturut gambar dan rupa Kita”).  Kata “Kita” menunjukkan adanya relasi dari tiga pribadi yang esa, Mereka berkomunikasi hingga sepakat dalam satu kehendak. Manusiapun diciptakan-Nya sebagai mahluk sosial, sehingga ada kerinduan untuk selalu berelasi dengan yang lain.
  4.       Allah dalam kekekalan adalah sumber segala kebaikan, sebab itu manusia seyogyanya bermoral untuk dapat memilih yang baik dan membuang yang jahat.

Namun celaka!

Continue reading

Dating INSIGHT G-1: Seek His Kingdom and His Righteousness (the Begining)

God’s Will in Dating (masa pacaran): Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya.

Senin, 10 Maret 2014

T3: Timeless Words of God, Transparent Life of The Speakers (Ev.Chang Khui Fa dan Liana) & Definitely Will Transformed Your Life.

Mau lihat pembahasan ini via youtube? Silahkan klik link ini. 

Siaran kami biasanya diawali dengan doa bersama, ada baiknya Anda berdoa dulu sebelum melanjutkan membaca.

Mari kita mulai, pertanyaan apa yang sering ditanyakan anak-anak Tuhan? “Apa sih kehendak Tuhan bagiku?” atau bagi Anda yang mungkin sedang mencari pasangan hidup, “Siapa atau seperti apa sih pasangan hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan?”

Karena pertanyaannya adalah Kehendak Tuhan, mari kita langsung aja melihat jawabannya pada Firman Tuhan.

Matius 6:33, “Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”

Kata “carilah” menimbulkan sebuah pertanyaan dalam benak saya. “Apa sih yang kita cari dalam hidup ini?” So pasti banyak banget! Di bursa kerja tidak pernah kurang orang yang mencari pekerjaan, setiap hari orang mencari kekayaan, banyak juga yang mencari makanan sehingga marak kuliner dimana-mana. Dengan maraknya aplikasi jaringan sosial tidak sedikit pula yang mencari ketenaran dari yang namanya narsis sampai selfie. Banyak pula ibu-ibu rumah tangga yang searching barang-barang diskon. Secara khusus yang kita diskusikan adalah bagi para insan muda: Mencari pasangan hidup.

Dating INSIGHT begin

 

Continue reading